Gudang Informasi dan Berita Redaksi

7 Gangguan Tidur Yang Menakutkan

by Unknown , at 6/04/2015 , has 2 komentar
Insomnia merupakan gangguan tidur yang paling banyak dialami oleh masyarakat. Namun ternyata, gangguan tidur bukan hanya insomnia saja. Ada banyak gangguan tidur yang bisa menghampiri manusia, dan bukan hanya mengganggu tetapi juga bisa mengakibatkan kematian. Inilah 7 gangguan tidur yang menakutkan.
Gangguan Tidur
Ilustrasi Gangguan Tidur
1. Fatal Familial Insomnia
Merupakan gangguan tidur yang membuat penderita nya tidak bisa tidur bukan hanya sehari, tetapi berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Penyakit gangguan tidur ini ditemukan sekitar 10 tahun yang lalu. Namun, diperkirakan sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu.

Penyakit gangguan tidur ini sangat langka namun bersifat genetik. Hanya ada 40 keluarga yang memiliki gen penyakit ini di seluruh dunia. Ketika tubuh tidak bisa tidur dalam waktu yang lama, maka akan terjadi kerusakan sistem saraf otonom tubuh yang parah. Biasanya berpengaruh pada tekanan darah, suhu tubuh dan detak jantung. Lama kelamaan, penderita Fatal Familial Insomnia akan menderita demensia dan tubuh nya tidak bisa merespon apapun. Hingga akhirnya meninggal dalam waktu 6 bulan.

Salah satu kisah nyata yang terkenal diangkat ke dalam sebuah buku oleh seorang penulis bernama D. T. Max. Buku yang berjudul The Family That Couldn't Sleep atau keluarga yang tidak bisa tidur ini menceritakan penelitian Max terhadap sebuah keluarga di Venezia yang memiliki gangguan tidur Fatal Familial Insomnia. Kisah ini dimulai pada tahun 1765. Sekelompok dokter menemukan seorang pria menderita gangguan tidur selama lebih dari setahun dan menderita kelelahan yang berkepanjangan di bulan-bulan terakhirnya sebelum meninggal.

Lebih dari 2 abad, keturunan dari pria ini banyak mengalami hal yang sama. Namun mereka selalu salah mendiaknosa penyakitnya. Ada yang didiaknosa kecanduan alkohol, ada pula yang didiaknosa radang otak. Pada tahun 1990-an beberapa anggota keluarga keturunan dari pria tersebut menceritakan masalah keluarga mereka kepada Max, dan Max pun membukukannya.

2. Exploding Head Syndrome
Disebut juga Syndrome Kepala Meledak, ternyata banyak diderita oleh masyarakat urban. Penderita syndrome ini mendengar suara mendenging di kepala mereka ketika hendak terlelap dan ketika bangun tidur.  Suara ini bisa bervariasi. Ada yang hanya mendengar suara mendenging halus, ada juga yang sampai seperti ledakan keras. Hal ini terkesan berlebihan, namun jika mengalaminya bisa sangat mengerikan.

Banyak penderita syndrome ini yang akhirnya takut untuk tidur. Sebelum mendengar suara, beberapa detik sebelumnya penderita syndrome kepala meledak juga mengalami gangguan penglihatan. Seperti melihat cahaya terlalu terang mirip seperti yang dialami penderita migrain. Jika keadaan semakin parah, penderita bisa mengalami sakit kepala yang tidak tertahankan dan denyut jantung extra cepat hingga 100 kali per menit.

Dr. Nicholas Silver Consultant Neurologist The Walton Centre NHS Foundation, Liverpool -Inggris menyatakan bahwa dalam jangka panjang syndrome ini bisa menyebabkan rasa panik dan depresi bahkan gangguan jiwa. Syndrome ini kadang sering disalah artikan sebagai gejala stroke dan tidak mendapatkan perawatan semestinya. Syndrome ini banyak terjadi pada wanita dan yang berusia 50 tahun. Namun demikian, kasus syndrome kepala meledak juga menyerang anak-anak usia 10 tahun.

Belum diketahui apa penyebab syndrome ini, namun yang paling mendekati adalah masalah telinga dan radang tenggorokan yang disinyalir bisa menyebabkan terjadinya tekanan di telinga dan suara mendenging di kepala.

3. Hypersomnia
Merupakan kebalikan dari insomnia. Penderita hypersomnia membutuhkan waktu tidur yang sangat lama dalam sehari. Mereka yang mengalami hypersomnia bisa tidur di malam hari selama 12 jam atau lebih, namun butuh tidur siang lagi selama beberapa jam. Mereka merasa bahwa tidur mereka tetap tidak menyegarkan meskipun sudah tidur selama lebih dari 20 jam sehari.

Seseorang mengalami hypersomnia bisa disebabkan karena kerja sift, kurang tidur ketika masih remaja, obat-obatan atau bisa juga karena stress. Penelita juga menemukan beberapa bisa menyerang otak manusia dan menyebabkan hypersomnia.

4. REM Sleep Disorder
Hampir mirip dengan sleep walking atau tidur berjalan. REM atau rapid eye movement merupakan salah satu fase dari tidur dimana otak kita menyerupai saat kita sedang terjaga.

Bedanya pada tidur REM, semua koneksi dengan dunia luar dihambat sementara dan digantikan oleh dunia lain yang kita sebut dengan mimpi. Otak juga mengirimkan sinyal menggerakkan badan, hanya saja gerakan tersebut dihambat oleh sebuah mekanisme batang otak yang membuat seluruh otot lumpuh.

Penderita REM Sleep Disorder batang otak mereka tidak berfungsi secara maksimal, sehingga otot-otot badan bisa bergerak melakukan sinyal yang dikirimkan otak. Celakanya mimpi yang dialami penderita REM biasanya berupa adegan kekerasan, misalnya sedang berkelahi atau sedang menghadapi serangan.

Penderita bisa menendang-nendang atau membenturkan kepalanya ke dinding. Yang lebih parah lagi, ada yang pernah bermimpi mencekik musuhnya di medan perang dan akhirnya hal tersebut kepada istrinya. Seorang pria bahkan harus masuk bui karena kekerasan yang dilakukan terhadap istri ketika dia sedang tertidur.

REM Disorder lebih banyak dialami oleh pria. Mereka yang sudah menyadari gejala ini akhirnya mulai mengikat diri di tempat tidur atau tidur hanya sendiri di atas kasur tanpa perabot lain yang bisa mencelakakan diri dan orang yang tidur bersamanya.

5. Non 24 Hour Sleep Awake Syndrome

Pembagian tidur orang pada umumnya masuk dalam siklus 24 jam sehari. Namun ada orang yang memiliki pola pembagian yang lebih dari 24 jam sehari. Mereka bisa tidak tidur dalam 48 jam tanpa mengalami gangguan fisik apapun lalu tidur beberapa jam dan bangun lagi. Ada juga yang bisa terjaga hingga 72 jam tanpa ada rasa mengantuk sedikitpun.

Penderita gangguan tidur ini kebanyakan tunanetra, karena mereka tidak bisa merasakan siang dan malam. Mereka tidak bisa menututp atau membuka kelopak mata secara normal, sehingga tidur atau terjaga terasa sama saja.

Selain tunanetra yang biasanya siklus gangguan tidur ini adalah yang baru saja menyelesaikan kerja sift, atau yang baru bepergian ke luar negri yang perbedaan waktu nya sangat jauh. Gangguan ini jika tidak ditangani lebih lanjut bisa semakin parah dan menyebabkan si penderita tidak tidur berhari-hari.


6. Restless Leg Syndrome
Mempunyai ciri-ciri kaki bergerak ketika tidur. Penderita gangguan tidur ini tidak akan bisa tidur tanpa menggerakkan kakinya. Biasanya mereka menggesek-gesek kan kaki satu sama lain, bergerak, menggaruk telapak kaki dengan jari kaki atau yang lainnya.

Penderita tidak bisa mengontrol pergerakan kaki tersebut meskipun dia sedang sangat lelah. Terdengar sepele memang, tetapi tidur seperti ini akan membuat penderita tetap dalam kondisi sangat lelah sehingga ketika bangun dia tetap merasa kelelahan. Namun sayangnya, jika kaki nya tidak bergerak ketika tidur dia akan merasa cemas, depresi dan tidak tenang sepanjang hari.

7. Sleep Apnea
Gangguan tidur ini sangat berbahaya dan dapat membunuh penderitanya ketika tidur. Sleep Anea merupakan gangguan dalam pola nafas selama tidur, dimana udara dan pernapasan keduanya terganggu untuk jangka waktu yang singkat.

Dalam beberapa detik, orang tersebut bisa berhenti bernafas dalam tidurnya sementara orang biasa akan senantiasa bernafas meskipun dia tertidur. Hal ini sangat berbahaya, karena tidak ada oksigen yang akhirnya mencapai paru-paru. Gangguan ini berawal dari mendengkur ketika tidur. Jika mendengkurnya semakin keras, itu merupakan pertanda bahwa lalu lintas nafasnya sedang terblokir.

Otak akan memberitahu penderita untuk bernafas seperti biasa, namun dia tetap tidak bisa bernafas karena saluran nafasnya tertutup. Sleep Apnea membuat penderita akan terkena penyakit jantung karena oksigen yang masuk semakin lama semakin berkurang. Ini juga akan merusak otak dan organ lainnya.

Penderita Apnea biasanya tidak cukup tidur karena selalu terbangun akibat oksigen yang berkurang. Karena itu beberapa membutuhkan karbohidrat ekstra yang berujung pada obesitas. Mereka juga sering merasa mengantuk, lelah dan sakit kepala. Akibat yang paling parah adalah kematian mendadak karena detak jantung berhenti.

Penderita Sleep Apnea bisa disembuhkan dengan cara makan dan berolah raga yang teratur. Jika sudah parah, mereka akan tidur dengan sebuah masker yang terhubung ke mesin generator aliran udara untuk memastikan saluran nafas selalu terbuka sepanjang malam. Ada juga yang memerlukan pembedahan untuk membuka saluran pernafasan tersebut.

Itulah 7 gangguan tidur yang menakutkan, apakah Anda atau orang di sekitar salah satu gangguan tidur tersebut? Jika iya, segeralah laporkan ke dokter agar tidak berakibat fatal. Semoga bisa membantu dan bermanfa'at.
7 Gangguan Tidur Yang Menakutkan
About
7 Gangguan Tidur Yang Menakutkan - written by Unknown , published at 6/04/2015, categorized as Kesehatan , Life Style . And has 2 komentar
Previous Newer Post
2 komentar Add a comment
Bck
Cancel Reply
Copyright ©2015 Gudang Redaksi by
Theme designed by Damzaky - Published by Proyek-Template
Powered by Blogger
-->